Jalan Malam
Lalu lalang manusia berkeliaran
Kebanyakan pelancong, tapi tak khayal pri bumi
Terkadang hanya sekedar berjalan-jalan saja
Terkadang pula mencari-cari yang entah apa
Jalanan memang begini
Ramai, sesak, semrawut, tikung kanan, tikung kiri
Pengasong menodongkan dagangan, pengemis mengangkat welas, pengamen menggamat kidung derita, pelacur mengelus ganas, sesudahnya memerankan perampok keji yang merobek kejam entitas tumpuan cinta kekasih si pemuda perantauan
Rasa tak dirasa
Sudah sampai tengah kaki melangkah
Pandangan ku lurus ke depan
Jalan ku satu, maju dan sampai
Langit hitam bersanding purnama raya
Tas ransel, botol minum, dilengkapi sweater
Udara malam berkawan keringat payah
Perih! Perih! Perih!
Siapa yang paling menjerit?
Kalbu yang dibuatnya kelabu
Raga yang dibuatnya menganga
Iman yang dibuatnya melawan
Dari seluruh yang dilewati
Teka-teki yang menggerutu ditempurung kepala hanyalah satu
Benarkah malam ini adalah keharusan yang mesti dilewati untuk sebuah sampai?
Tanah Jawa, Yenny Puspitawati
Komentar
Posting Komentar