LAKUNA

 



Keheningan terasa sangat nyata

Di kala malam menyepi pada telaga

Kerinduan pun mengikuti bayang-bayang rasa

Seketika ke-absurd-an pun mengelilingi jiwa.

 

Lakuna, Kini berada pada langit tanpa atap

Pada mereka yang meratap tanpa harap

Mereka yang larut dalam buih-buih batara

Terapung diatas cakrawala

 

Kini bunyi kidung di garis khatulistiwa

Meliuk-liuk punggung sampai pinggul

Merebah aroma semerbak batara, abdi diperkosa hingga batas kulminasi

Sehingga meruntuhkan keyakinan tentang rasa

Laksana surga yang dibakar

Hanya tersisa puing-puing rindu berserakan.

 

Tanah Andalas, Zulhaji Ismail

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer