Oportunis
Loginya akal menjadikan
kita mati
Hati menjadikan kita
hidup
berfikir memang penting
tapi, apakah dengan
berfikir kita bisa mencapai kesempurnaan?
Lelah, gelap
menyelimutiku dengan darah mereka yang serakah
Membongkar dinding-dinding
bata yang berdiri
Disisiri setiap sudut
otak yang dipaksai
Malu pada jiwa yang
suci akan nurani
Oportunis, mereka bagiku
pejahat
Tapi mereka hebat
dengan mahar yang konkrit
Menjilat sekalipun
baginya adalah etikat
Sungguh kekuasaan
berdarah daging dalam pikiran terumit
Pecah, pecah, pecah
Tak ada kebutuhan yang
tak menghendaki kesempatan
Apakah akal dapat
berdiri sendiri tanpa hasrat kebutuhan dan kekuasaan?
Ingin ku matikan akal
agar dapat merasakan indahnya hidup tanpa berilmu tapi beradab
Tanah Jawa, Zulhaji Ismail
Komentar
Posting Komentar