Garam
Ku pesan kopi tanpa gula tanpa creamer
Tak perlu sendok ataupun sedotan
Sebenarnya aku hanya perlu kopi saja
Tanpa aroma tanpa rasa
Kopi yang ku teguk pelan pelan
Meluncur menuju tenggorokan, lalu ke lambung
Sama seperti dustamu yang ku dengar seksama
Meluncur menuju telinga kanan, lalu ku paksa keluar dari
kiri
Pada hidung dan lidah aku selalu berdusta
Bagaimana tidak, kopi ku tanpa aroma tanpa rasa
Serupa dengan tingkahmu, pada hati aku lebih berdusta
Bagaimana tidak, kau racik khianat hingga aku hilang asa
Sebenarnya telah banyak ku mengenal rasa
Manis, asam, pahit? tapi kali ini bukan itu yang terasa
Dadaku koyak dipaksa merasakan sesuatu yang larut
Tepat sekali, garam larut pada bongkahan hati
Ku tebak, kau bisa membayangkan bukan?
Atau kau juga pernah merasakannya?
Ku harap jangan, ku bilang sekali lagi, jangan
Teriris lalu koyak lalu perih lalu sudah tidak tahu lagi
soal rasa
Tanah
Jawa, Yenny Puspitawati
Komentar
Posting Komentar